Dikutip dari okezone dot com, dari studi terbaru yang dilakukan di Universitas Harvard, telah dikaitkan mengenakan bra ketat picu kanker payudara. Hal ini karena mengenakan bra yang sangat ketat dapat membatasi sirkulasi darah, merusak jaringan getah bening, dan memicu sel kanker.
Memakai bra ketat menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi di payudara. Sehingga akan menghasilkan sel yang penuh dengan produk limbah. Terlebih, hal ini berlaku bagi wanita yang memakai bra selama lebih dari 12 jam sehari, juga saat ia tidur.
Dalam studi ini juga menemukan, bahwa perempuan yang bekerja sangat berisiko tinggi mengidap kanker payudara, karena mereka bekerja selama berjam-jam di hadapan komputer. Karenanya, pembuluh limfatik sangat tipis, sehingga mereka sangat sensitif terhadap tekanan dan mudah dikompresi.
Dr. M D Mody setuju dengan risiko bahaya yang telah disebutkan di atas. Alasan utamanya yaitu, bra ketat dapat membatasi aliran getah bening di payudara Anda. Kalau tidak lancar, akibatnya tubuh kita akan menghasilkan limbah dan racun di penumpukan yang memicu kanker payudara.
Di sisi lain, menurut Ginekolog Dr Smiti Kamath, dapat mencegah aliran limfatik normal dan kemungkinan menyebabkan kekurangan oksigen. Akibatnya, telah dihubungkan dengan fibrosis, yang meningkatkan risiko kanker. "Banyak wanita yang datang ke saya mengeluh sesak, meski olahraganya teratur. Rupanya saat ditelisik, mereka suka pakai bra dan risikonya sirkulasi limfatik di banyak jaringan, terutama limfatik primer lemah," ujar Dr Smiti.
Dan Onkologi Dr MV Shah mengatakan, wanita yang memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga mereka harus ekstra hati-hati memakai bra. Karenanya, bra dapat menghambat tubuh kita untuk menyingkirkan sel-sel kanker dan racun seperti dioksin, benzena dan bahan kimia karsinogenik lain, yang melekat pada jaringan lemak tubuh seperti payudara.