Seperti dikutip dari DetikHealth. sebagai manusia ada kalanya gairah seks sering muncul setiap saat dan membutuhkan pasangan yang tepat untuk membagi hasrat bersama. Bagi orang yang memiliki hasrat namun tak memiliki pasangan, maka penyalurannya adalah dengan masturbasi atau onani. Untuk orang-orang yang menganggap masturbasi sebagai pantangan, hal ini bisa menjadi masalah.
Seperti yang dikatakan Zoya Amirin yang merupakan psikolog seksual: "Untuk menyalurkan hasrat seks, tubuh memiliki mekanisme alami yang disebut mimpi basah atau keluarnya cairan mani ketika tidur"
Mimpi ini basah sering dialami oleh remaja-remaja pria sekaligus sebagai tanda mulainya masa pubertas. Pada wanita, hasrat seks yang tak tersalurkan ini umumnya bisa memicu mimpi erotis.
Peristiwa ini adalah terjadi akibat peningkatan hormon testosteron atau kelebihan cairan semen yang tidak dikeluarkan melalui hubungan seksual dan masturbasi. Vesikula seminalis atau kantong sperma yang telah penuh tidak bisa menampung lagi, sehingga sperma dikeluarkan melalui penis secara tidak sadar ketika tidur.
Umumnya, remaja mengalami mimpi basah sekitar 1-2 kali sebulan, namun bisa jadi lebih jarang jika melakukan masturbasi. Sedangkan pada orang yang telah menikah, mimpi basah jauh lebih jarang dialami gairah seks yang muncul sudah terfasilitasi dengan baik.
Oleh karena itu, sah-sah saja jika tidak melakukan masturbasi bagi orang yang menganggap masturbasi adalah larangan atau hal yang tabu.
Kata dr Nugroho Setiawan, MS SpAnd: "Tidak usah masturbasi jika tidak ingin masturbasi dan bisa menahannya. Orang yang masih lajang dan tak ingin masturbasi sebaiknya menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang berbau seks lewat kegiatan yang produktif"
Kegiatan produktif yang dimaksud bisa berupa olahraga, bersosialisasi atau hal-hal lain yang menyenangkan seperti makan cokelat. Selain itu, hindari hal-hal yang memicu orang melakukan masturbasi seperti pornografi, menatap tubuh lawan jenis, atau kesepian. Kegiatan yang menyenangkan seperti berolahraga atau makan coklat ini akan memicu tubuh mengeluarkan hormon endorfin, hormon yang juga dikeluarkan ketika sedang bercinta. Oleh karena itu kegiatan tersebut bukan untuk pengalihan, melainkan untuk mengganti endorfin yang dikeluarkan saat berhubungan seksual.
Tingginya hasrat seks dipengaruhi oleh hormon testoteron, hormon seks yang banyak dijumpai pada pria namun juga sedikit dimiliki wanita. Kenaikan hormon ini menyebabkan munculnya dorongan seks. Mekanisme ini terjadi secara alamiah.
Bagi mereka yang menganggap masturbasi adalah dosa namun hasrat seks yang tinggi tak mampu diredam oleh kegiatan lain yang menyenangkan, maka sebaiknya mempertimbangkan pernikahan sebagai solusinya. Yang perlu diingat adalah kesiapan mental dan perasaan saling menyayangi antar pasangan.