Cairan lubrikasi mengandung air, piridina, skualena, urea, asam asetat, asam laktat, kompleks alkohol dan diol, keton, dan alkanal.
Cairan lubrikasi bisa keluar ketika wanita mengalami rangsangan secara seksual. Cairan ini merembes dari dinding vagina kerena meningkatnya darah yang terdorong kearah kelenjar bartholin yang letaknya sedikit di bawah introitus atau pembukaan vagina. Terjadilah sekresi yang menyebabkan cairan tersebut merembes keluar.
Banyaknya cairan yang diproduksi wanita ketika sedang terangsang ini bervariasi. Jika cairan tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali maka wanita tersebut mengalami kekeringan pada vagina. Keadaan seperti ini yang menyebabkan hubungan intim jadi nyeri, sakit atau tidak nyaman.
Ini adalah cairan pelumas alami yang diproduksi oleh wanita. Apabila wanita ada permasalahan tidak keluarnya cairan lubrikasi ini, dianjurkan untuk menggunakan cairan lubrikasi buatan.