- Penasaran.
Banyak hal yang membuat wanita penasaran, entah posisi seks yang dilakukan tokohnya, obyek yang digunakan, atau mengenai anatomi para pemainnya. Bahkan ada pula yang penasaran, bagaimana kira-kira pembuatan film porno semacam itu? Bahan apakah yang digunakan untuk menciptakan sperma agar volumenya terkesan banyak?
- Agar terangsang.
Pria dan wanita boleh saja berbeda, tetapi keduanya kompak untuk urusan sesi masturbasi. Mungkin untuk tujuan itulah, film porno dibuat. Para pria sendiri meyakini, wanita cenderung lebih memilih fantasi mental daripada bantuan secara visual, tetapi banyak juga wanita yang memiliki daya visual sebesar pria. Atau, pria yang lebih fantasy-oriented seperti wanita.
- Belajar gerakan baru.
Tentu, gerakan akrobatik yang dilakukan para pemain film porno sedikit susah untuk diterapkan di dunia nyata. Apalagi saat pulang ke rumah Anda dan suami sama-sama sudah kecapekan. Meskipun begitu, tetap ada gerakan-gerakan "dasar" yang bisa ditiru. Jadi, entah karena kita bosan dengan kehidupan seks saat ini, mencari ide gerakan baru, atau sekadar mengagumi posisi yang diterapkan si pemain, buat Anda film porno bisa tetap jadi "sarana edukasi".
- Membandingkan diri dengan pemain.
Wanita bisa kompetitif dengan caranya sendiri, khususnya dalam hal penampilan fisik. Kadang-kadang, kita nonton film porno untuk membandingkan diri kita dengan si pemain. Misalnya, mengapa bokong Anda tidak terlihat sekencang milik tokoh dalam film tersebut? Di waktu lain, wanita juga nonton film porno untuk membandingkan pasangannya dengan pemain pria di film tersebut. Samakah ukurannya kelaminnya?
- Cuci mata.
Wajah pemain film porno memang jarang ada yang memuaskan. Tetapi setidaknya wanita masih bisa mengagumi bentuk badan mereka. Bahkan memandang kaki yang kokoh dan jari tangan pria yang rapi pun bisa membangkitkan gairah.
- Mengisi waktu.
Ketika sedang iseng, dan ada DVD porno milik teman atau suami, kita bisa saja tergugah untuk mengintipnya. Kadang-kadang hal ini juga kita lakukan saat sedang menunggu aktivitas lain. Misalnya, di sela-sela istirahat siang sambil menunggu kurir yang akan mengirim dokumen dari kantor Anda. Atau sambil menunggu jadwal serial Glee, Anda menonton film porno bersama suami? Bagi kita, ini efisiensi waktu.
- Mendapatkan mood.
Siapa sih yang tidak kesal, ketika sedang enggak mood untuk berhubungan intim, suami nodong terus? Dalam kondisi seperti ini, film porno bisa jadi penolong. Cukup banyak wanita yang memanfaatkan film porno untuk "menyalakan" libidonya. Enggak bedalah dengan foreplay. Hanya saja kita melakukannya dengan video, dan bukannya dengan pasangan.
- Menemani pasangan.
Tidak ada pria yang tidak suka nonton film porno. Bahkan, banyak juga yang memiliki koleksi khusus. Nah, bila suami memiliki koleksi semacam ini, mau tak mau Anda pasti ikut menyaksikannya. Bahkan Anda dan pasangan malah bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menontonnya.
- Mengeksplorasi fantasi.
Jika kebetulan Anda termasuk yang tidak nyaman menyampaikan fantasi seksual, film porno bisa jadi sarana untuk mengalaminya. Misalnya soal mengeluarkan "bunyi-bunyian" saat sesi bercinta. Ternyata hal ini merupakan fantasi Anda yang terdalam yang selama ini tak pernah Anda lakukan bersama pasangan.
- Penasaran dengan kelamin pria.
Penis adalah sesuatu yang aneh tetapi bikin wanita penasaran. Karena kita tidak memilikinya, kita ingin tahu apa yang terjadi padanya. Dan film porno bisa menjadi alat bantunya.